MIRIS! Guru Cantik Ini Dipecat Dari Pekerjaannya Lantaran Ia Beragama Islam

MIRIS! Guru Cantik Ini Dipecat Dari Pekerjaannya Lantaran Ia Beragama Islam


Mediatulis.com - Seorang guru wanita asal New Jersey, Amerika Serikat, mengajukan gugatan kepada pihak sekolahnya lantaran dianggap melakukan diskriminasi setelah diketahui dirinya dipecat karena guru wanita itu beragama Islam.

Wanita bernama Sireen Hashem sudah mengajar sekolah di Hunterdon Central Regional High School di Flemington, New Jersey selama dua tahun. Menurutnya dia kehilangan pekerjaannya setelah serangkaian masalah yang ditenggarai saat dia menayangkan video aktivis remaja Pakistan, Malala Yousafzai, yang memperjuangkan pendidikan untuk wanita di negara itu yang selamat dari percobaan pembunuhan.

Hashem mengatakan bahwa dia diperintahkan oleh pihak sekolah untuk tidak “menyebutkan Islam atau Timur Tengah” atau “membawa budaya, pengalaman hidup atau latar belakangnya di dalam kelas.”

“Saya menjadi sasaran diskriminasi dan telah diperlakukan secara tidak adil karena agama yang saya anut, saya diperintahkan supaya tidak menyebut tentang Islam di dalam kelas lalu dipecat ‘semata-mata karena warisan dan agama saya,” ucap Hashem.

Masalah itu muncul setelah Hashem mulai mengajar di Hunterdon. Peristiwa tersebut berawal ketika dalam masa magangnya, Hashem yang menggantikan guru sebelumnya, Lindsay Wagner, yang juga menayangkan video tentang Malala pada 2013 silam.

“Atas saran Watson, saya kemudian menayangkan video sama dalam kelas sejarahnya. Sebelas hari kemudian, saya dipanggil atasan saya, Robert Zywicki, dan memberitahu kepala sekolah mendapat keluhan dari orang tua siswa tentang penggunaan video Malala dalam kelasnya,” menurut gugatan.

Dari situlah Hashem tidak dapat mengajar sesuatu yang berhubungan dengan Arab lagi. Beberapa bulan kemudian, salah satu orangtua murid kembali mengajukan keluhan mengenai tugas esai yang diberikan Hashem kepada anaknya. Di mana, anaknya disuruh membandingkan tindakan perbudakan John Brown di Harper Ferry udengan serangan 9/11 didalangi oleh Osama bin Laden.

foto via biagraphy

Hashem sering mendapatkan berbagai macam keluhan dari orangtua murid. Hingga akhirnya diapun bertemu dengan pengawas Christina Steffner yang memberitahunya bahwa “dia menyebabkan banyak masalah karena dirinya adalah keturunan Palestina”.

Kontrak Hashem tidak diperpanjang untuk tahun ajaran 2015-2016, dan sebulan kemudian, FBI mendatangi kediaman Hashem setelah mendengar dia mengancam dewan sekolah. Namun, hal itu dibantah oleh Hashem.

Hashem menuntut atas kerusakan dan kehilangan upah yang terakhir yang berjumlah sekitar US$ 61 ribu per tahun. Gugatan yang diajukan olehnya pun ternyata didukung oleh murid-muridnya dan bahkan mereka memprotes pemecatan Hashem melalui jejaring sosial.

Sementara Omar Mohammedi selaku pengacaranya mengatakan, “Dia benar-benar terluka secara emosional dan menangis sepanjang waktu, seperti yang dilansir dari laman IB Times.

Baca Juga :  BUSET! Tidur Tidak Mengenakan CD, Alat Vital Wanita Ini Di Masuki Tikus Kecil

What Do You Think!