
Mediatulis.com - Banyak yang bilang prostitusi hanya ada di zaman dunia modern saja, Namun faktanya sejak peradaban manusia kuno pun prostitusi sudah dikenal di masyarakat. Bahkan sampai sekarang, perkembangan prostitusi di setiap negara itu semakin berkembang pesat.
Sebut saja India, di mana prostitusi di negari Hindustan ini merupakan salah satu prostitusi terbesar di dunia. Malahan, prostitusi di India mempunyai kelas-kelasnya tersendiri, mulai dari kalangan bawah, menengah sampai kalangan atas.
Prostitusi kalangan atas di India sering juga disebut Ganika. Berbeda dengan wanita-wanita penghibur lainnya, Ganika adalah kalangan wanita yang terhormat dan mempunyai kedudukan tinggi dalam kasta yang berlaku di India.
![]() |
| ilustrasi ganika (foto via pinterest) |
Dikarenakan termasuk golongan elite, Tentu Ganika bukan wanita sembarangan, mereka adalah wanita yang memiliki wajah cantik, tubuh yang indah dan juga berpendidikan. Mereka juga tidak melayani rakyat biasa, melainkan para pejabat, bangsawan, dan raja.
Menurut di dalam catatan sejarah, Ganika sudah ada sejak zaman India kuno yang tugasnya adalah melayani raja-raja di India. Yang dapat terpilih menjadi Ganika haruslah memenuhi dua syarat, yaitu wajah dan postur tubuh. Kecantikan sosok Ganika bahkan sering dijadikan lambang kemakmuran dan kesejahteraan di negara tersebut.
Tapi bukan hanya kecantikan dan tubuh yang indah saja, seorang Ganika juga harus pandai menyanyi dan menari untuk menghibur para raja-raja, sama seperti hal Geisha dari Jepang. Hal itupun harus dimiliki para Ganika dalam tujuan menaikan hasrat para raja sebelum mereka ditiduri.
![]() |
| ilustrasi (foto via hinduhumanright) |
Walau wanita Ganika terdengar kotor, uniknya mereka dianggap terhormat dan bahkan diperlakukan seperti seorang putri kerajaan. Tapi sayangnya, mereka dilarang memiliki seorang suami sampai masa tuanya, karena tugas mereka hanyalah melayani para raja dan orang-orang dari kalangan atas saja.
Di sisi lain mereka juga bisa mendapat hukuman jika seandainya tak mau melayani hasrat tuannya. Ganika bisa dicambuk hingga ratusan kali di depan umum, atau dikenakan denda berupa uang.
Seiring berjalannya waktu, tradisi Ganika dari zaman kerjaan India kuno ini mulai terhapus. Namun konon, Ganika sampai sekarang masih ada di India, hanya beda dalam penyebutannya saja.
Baca Juga : SADIS! Bocah Ini Di Bully Kakak Kelasnya, Dan Di Paksa Memakan Batang Pensil


What Do You Think!