Mediatulis.com - Terhitung mulai Tanggal (1/10/2016), Pemerintah Arab Saudi secara resmi mengumumkan akan menggunakan kalender dengan penanggalan Masehi untuk menggantikan kalender Hijriah yang telah digunakan sejak negeri itu berdiri pada 1932.
Keputusan penggunaan kalender Masehi itu telah disepakati dalam rapat kabinet yang digelar pertengahan pada pekan lalu.
Dengan perubahan penggunaan kalender ini maka segala sesuatu, seperti pembayaran gaji, tunjangan, dan berbagai jenis pembayaran, harus menyesuaikan dengan sistem penanggalan Masehi.
Salah satu dari dampak perubahan ini adalah para pegawai negeri di berbagai departemen pemerintahan yang akan menerima gaji tahunan jauh lebih sedikit dari yang biasa mereka terima.
Karena, jumlah hari dalam tahun Hijriah yang selama ini digunakan di Arab Saudi adalah 11 hari lebih pendek ketimbang jumlah hari dalam perhitungan tahun Masehi.
Perubahan penggunaan penanggalan ini tidak lepas dari paket penghematan anggaran yang tengah dilakukan Pemerintah Arab Saudi terkait terus merosotnya harga minyak dunia.
Di dalam paket penghematan anggaran itu juga termasuk penundaan dan perubahan gaji pegawai negeri, termasuk menunda pembayaran bonus tahunan.
Dalam paket penghematan itu, semua gaji pegawai negeri akan dipangkas hingga 20 persen, sedangkan anggota Dewan Syura akan mengalami pemangkasan gaji hingga 15 persen.
Selain masalah pemangkasan gaji, akibat lain dari penggunaan kalender Masehi ini ialah jumlah hari libur dalam setahun bagi pegawai negeri akan berkurang dari 42 menjadi hanya 36 hari dalam setahun.
Kalender Hijriah terdiri dari 12 bulan dengan 29 atau 30 hari tergantung dengan penampakan bulan. Secara total, satu tahun Hijriah berjumlah 354 hari, atau 11 hari lebih sedikit ketimbang tahun Masehi.
Baca Juga : Salut, Finalis Putri Kalimantan Selatan Ini Meneliti Tentang Bakteri, Ternyata Ini Alasannya
What Do You Think!