Mediatulis.com - Martabak merupakan salah satu makanan yang banyak digemari oleh berbagai kalangan. Tak heran jika kita dapat dengan mudah menjumpai pedagang martabak di setiap daerah terutama di ibu kota.
Martabak semakin populer semenjak mulai bermunculan variasi pilihan topping martabak yang beragam. Hal ini juga yang membuat Celine dan Hendy Haryanto mengaggap adanya peluang usaha berjualan martabak.
Pada Mei 2015 silam bisnis kuliner ini dibangun keduanya dengan hanya bermodalkan Rp60-70 juta. Sebelum bisnis mereka benar-benar berjalan, mereka sempat menjalani proses trial dan error selama beberapa bulan.
Martabak "backpool" [image source] |
Nama 'Blackpool' sendiri diambil dari salah satu nama kota di negara Inggris, yang kebetulan sama dengan warna martabak yang mereka jual. Warna hitam dari martabak Blackpool berasal dari bahan tepung hitam yaitu tepung black forest yang diimpor langsung dari Australia.
"Kebetulan keluarga saya ada beberapa yang tinggal di Australia dan bekerja sebagai chef. Kami mendapat banyak masukan, salah satunya bahan tepung black forest yang kita pakai," tutur Celine.
Menu martabak Blackpool [image source] |
Bukan hanya itu, uniknya martabak berkonsep fusion ini memiliki inovasi baru yaitu martabak roll. martabak ini nampak berbeda dengan martabak pada umumnya.
Martabak roll tampilannya seperti martabak yang digulung yang diisi dengan topping. Hendy mengklaim, inovasi ini juga merupakan inovasi martabak gulung pertama uang ada di Jakarta. Sayangnya, sekarang sudah ada brand martabak yang juga menjual jenis martabak yang sama.
Monk, Si Kucing Vampir Yang Kini Menjadi Seleb Instagram
What Do You Think!