Mediatulis.com - Walau sekarang sudah tidak beredar lagi, mata uang Indonesia terbitan 1900-an ini ternyata masih mempunyai banyak peminat. Tidak heran kalau banyak penjual uang langka yang menjajakannya, baik uang logam maupun uang kertas.
Uang langka yang dijual pun terkadang bervariasi, mulai dari uang pecahan satu sen hingga uang pecahan Rp 25. Tiap-tiap pecahan uang langka itu memiliki karakteristik masing-masing yang berbeda satu sama lain.
Satu di antaranya adalah uang pecahan Rp 5.000 terbitan tahun 1958. Uang kertas kuno dan langka ini memiliki ukuran yang lebih besar jika dibandingkan dengan ukuran uang kertas pada saat ini.
Pada satu sisi uang terdapat gambar seorang perempuan yang berkebaya yang tengah memegang padi. Sementara pada sisi sebaliknya tergambar hamparan sawah terasering.
Inilah 5 manfaat lain dari Kuteks Yang Belum banyak Orang Ketahui
Pada masanya silam, uang kertas ini hanya dimiliki oleh orang-orang tertentu.
"Uang Rp 5.000 dulu sangat mahal. Cuma dimiliki orang kaya, yang kalangan menengah ke bawah paling-paling pegang uang satu sen, Rp 50 rupiah," kata Hanafi, penjual uang kuno, dikutip TribunTravel.com dari Tribunnews.
Karena hanya dimiliki oleh para orang kaya, tidak heran kalau pada masa sekarang uang ini dapat digunakan untuk membeli sebuah kendaraan bermotor. Uang pecahan Rp 5.000 tersebut saat ini bisa setara dengan uang puluhan juta rupiah.
Dengan nilai historisnya yang tinggi menjadikan uang kertas ini dikategorikan sebagai uang langka yang memiliki daya jual yang tinggi pula.
Selain itu, jumlahnya yang semakin sedikit membuat uang ini semakin digandrungi oleh kolektor uang kuno dan langka.
Meskipun tidak banyak yang menjual uang langka ini, tapi uang ini masih dapat ditemukan di beberapa daerah. Salah satu di antaranya adalah di Pasar Sentra Antasari, Banjarmasin, Kalimantan Selatan.
Heboh! Pria Ini Menciptakan Cermin Pintar Berbasis Apple IOS 10, Berikut Penampakannya
What Do You Think!